Untuk pertama kali, IMO diadakan di Romania pada tanggal 23 – 31 Juli 1959. Sejak saat itu, IMO diselenggarakan tiap tahun, kecuali tahun 1980. Indonesia mengikuti IMO pertama kali pada tahun 1988
Aturan pada IMO hampir selalu sama setiap tahunnya. Semua Negara peserta mengirimkan tim yang terdiri dari 6 siswa ditambah dua orang pembimbing yang berposisi sebagai pemimpin dan wakil pemimpin tim. Peserta harus berumur di bawah 20 tahun dan belum pernah kuliah. Tiap Negara peserta IMO diminta memberikan 3 usulan soal dimana soal tersebut harus asli dan belum pernah diberikan. Oleh panitia penyelenggara, melalui proses yang sangat cermat, dari sekian banyak soal yang masuk dipilih sekitar 30 soal. Pemimpin tim masing-masing Negara datang ke Negara penyelenggara lomba terlebih dahulu. Kemudian pimpinan tim masing-masing Negara secara bersama-sama berdiskusi untuk memilih 6 soal dari 30 soal tersebut. 6 soal inilah yang akan digunakan dalam IMO. Selanjutnya pimpinan tim menerjemahkan 6 soal yang telah dipilih ke dalam bahasa Negara mereka masing-masing. Siswa mengerjakan soal dalam bahasa mereka sendiri. Menerjemahkannya kembali dilakukan oleh pembmbing.
Soal-soal IMO diambilkan dari berbagai bidang matematika antara lain Teori Bilangan, Aljabar, Kombinatorik dan Geometri. Tipe soal dalam IMO berbeda dengan yang dipelajari di sekolah. Dalam mengerjakan soal-soal IMO, siswa tidak sekedar menghapalkan rumus kemudian menerapkannya, namun lebih ditekankan pada kemampuan ‘problem solving’. Diperlukan cara-cara yang luar biasa untuk menyelesaikan soal-soal standar IMO.
Lomba dilaksanakan 2 hari, dimana setiap harinya mereka akan diberikan 3 soal dan diberikan waktu 4 jam untuk mengerjakannya. Masing-masing soal memiliki skor tertinggi 7, sehingga skor nilai maksimal yang diberikan secara kumulatif adalah 42. Para peserta diranking berdasarkan hasil skor individu.
Setelah diranking dari yang memperoleh skor tertyinggi, maka penentuan medali dan penghargaan berdasarkan pada :
Medali emas diberikan kepada peserta dari peserta yang menempati ranking teratas.
Medali perak diberikan pada peserta sebanyak dari jumlah peserta yang menempati ranking berikutnya.
Medali perunggu diberikan kepada peserta sebanyak dari jumlah peserta yang menempati ranking berikutnya.
Honorable Mention diberikan kepada peserta yang tidak mendapatkan medali, namun mampu mengerjakan minimal 1 buah soal dengan sempurna (mendapatkan skor 7 pada sebuah soal)
Sumber : Buku Panduan Mengusai Soal-soal Olimpiade Matematika Nasional dan Internasional
karangan Nikenasih Binatari dan Dedi Gunarto
No comments:
Post a Comment