Mengapa anak-anak lebih suka maen PS daripada belajar Matematika??
Karena: Maen PS lebih menyenangkan daripada belajar Matematika.
Jadi kalau begitu kata kunci untuk membuat seseorang menyukai suatu aktivitas/pekerjaan adalah MENYENANGKAN.
Semakin menyenangkan suatu aktivitas, maka semakin betahlah orang termasuk anak-anak kita untuk melakukannya secara terus menerus dan kontinu.
Nah, sekarang masalahnya adalah bagaimana membuat anak-anak kita merasa bahwa belajar Matematika adalah sesuatu yang MENYENANGKAN??
1. Bermain sambil belajar dan belajar sambil bermain
Eitzzz…!! Jangan salah sangka dulu. Ini bukan berarti belajarnya tidak serius lho…
Masa anak-anak adalah masa untuk bermain. Saat mereka bermain, perasaan dan pikiran mereka relax dan gembira. Ery soekresno dalam bukunya yang berjudul 27 cara menangani emosi anak mengatakan “ perlu dipahami bahwa emosi positif seperti gembira, bahagia dan senang dapat memainkan peranan penting dalam peningkatan pembelajaran”, tentu saja termasuk pembelajaran Matematika di dalamnya.
Berikut adalah contoh aplikasi sederhana bejar matematika sambil bermain.
Pada saat saya mengajarkan konsep penjumlahan, saya belikan dia ular tangga dengan dua dadu. Dari situ, sambil bermain saya tanamkan konsep penjumlahan.
Kami menyanyikan bersama-sama lagu satu ditambah satu sehingga dengan mudah dia menghapal.
2. PMR (Pembelajaran Matematika berbazis Realistis)
Atau di luar sana biasa disebut RME (Realitic Matematich Education)
Selama ini anak-anak merasa males dan bosan belajar Matematika karena selalu berkutat dengan angka-angka yang abstrak dan membosankan tanpa tahu kegunaannya untuk apa.
Nah, PMR ini adalah suatu metode untuk mempelajari Matematika dengan cara langsung mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga anak lebih mudah menerima suatu konsep. Hal tersebut sesuai dengan taraf perkembangan kognitif anak yang lebih mudah menangkap sesuatu yang nyata terlebih dahulu daripada yang abstrak.
Contoh aplikasi sederhana:
Pada saat saya menanamkan konsep jumlah pada anak saya yang waktu itu masih PAUD, saya ajak dia menghitung jumlah permen yang dia beli, saya ajak menghitung jumlah Pot bunga di kebun, saya ajak menghitung jumlah sepeda motor yang parker di depan toko. (Saya, melakukannya harus dengan santai, tanpa unsure paksaan dan bisa dibilang sambil bermain-main)
Saat mengajarkan dalil phytagoras, kita bisa mengajak anak ke lapangan kecil sambil membawa meteran. Misalkan lapangan tersebut saya gambar
D C
A B
Kita ajak anak berjalan dari A ke C melalui B, kemudian kita ajak berjalan langsung dari C ke A. Kita tanyakan lintasan yang telah dilaui tadi berbentuk apa? Kalau anak sudah tahu kita lanjutkan, ajak anak menghitung panjang AB, kemudian panjang BC. Dengan rumus Phytagoras, kita hitung panjang AC. Kemudian hasilnya kita bnadingkan dengan hasil pengukuran langsung. Kita jelaskan, kalau ada selisih hasil pengukuran itu karena ketidak telitian di lapangan. Kita bisa lanjutkan dengan contoh lain misalkan tongkat yang disandarkan di tembok dengan miring. Dan masih banyak lagi contoh yang lainnya.
Sekarang tinggal pintar-pintarnya ortu dan guru untuk memotivasi dan membuat proses pembelajaran yang menyenangkan. Semoga bisa bermanfaat dan dapat diaplikasikan. ^_^
BELAJARLAH DAN SELALU BELAJAR, DENGAN BELAJAR KITA AKAN CEPAT SUKSSES
ReplyDeletecara belajar sangat menyenangkan bagi anak, kalau sudah senang bisa dipacu untuk mengejar target sang guru.
ReplyDeletemulai belajar dr hal2 kecil d rmh dg menghitung benda disekitar pasti anak akan merasa lbh enjoy n tdk merasa tertekan ok slmt belajar dg anak2 qt
ReplyDeletemulai belajar dr hal2 kecil d rmh dg menghitung benda disekitar pasti anak akan merasa lbh enjoy n tdk merasa tertekan ok slmt belajar dg anak2 qt
ReplyDelete